“Kapan nikah?”.
Pertanyaan yang sering kali membuat jengkel dan dongkol hati para jomblo.
Apatah lagi ketika sedang menghadiri walimahan sanak saudara, kawan atau sahabat, kemudian tiba-tiba ada yang bertanya,
“kamu kapan nyusul?”
Maka mendengarnya itu, bagaikan peluru tajam menghujam hati para jomblo. Menambah sesak di dada. Tidak ada pertanyaan lain apa?
Pertanyaan “kapan nikah?” juga tidak jarang ditujukan di kalangan anak-anak muda, mahasiswa bahkan kepada pelajar SMA.
Sebenarnya tidak ada masalah bertanya seperti itu, asalkan juga diikutkan dengan memberi solusi, bukan malah membully.
Soalnya, menikah bukanlah perkara biasa. Perlu persiapan matang untuk menuju kesana.
Dulu, saat masih tinggal di asrama kampus, biasanya kami diskusi-diskusi ringan bersama para senior. Membahas masalah-masalah kehidupan, salah satunya tentang pernikahan.
Salah satu senior (kudama) kami pernah ditanya,
“Mana yang lebih baik, status nikah sambil kuliah atau kuliah dulu baru nikah?”
Maka beliau menjawab,
“Menikah dan menuntut ilmu adalah amrun ‘adziim. Keduanya perkara yang agung, urusan yang besar. Ketika kamu memilih dua-duanya dalam satu waktu, maka pasti ada salah satunya yang terabaikan.
Kamu tidak akan bisa fokus dan maksimal pada keduanya. Ketika kamu fokus menuntut ilmu, maka pasti keluarga, anak dan istrimu akan terlantarkan.
Ketika kamu fokus pada keluargamu, maka yakin dan percaya, aktivitas belajarmu di kelas akan terganggu.
Jadi untuk sekarang, fokus saja menuntut ilmu. Masalah jodoh, insyaa Allah akan indah pada waktunya.
“Betul banget”.
Dalam hati, aku respect dan sangat setuju dengan nasihat sang senior.
Lagian, nikah tidak sekadar bermodalkan cinta dan kasih. Tapi juga perlu siapkan ilmu, materi, dan fisik. Agar kelak, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, tak mudah goyah dan tumbang.
Dan satu lagi, cinta sejati hanya didapatkan setelah nikah, bukan sebelum nikah.
“Perasaan suka sebelum nikah itu bukan cinta, tapi nafsu. Cinta yang sesungguhnya barulah didapatkan ketika telah melangsungkan akad pernikahan”.
Begitulah kira-kira kesimpulan dari salah satu kajian yang pernah dibawakan oleh ustaz Felix Siauw.
Jadi bagaimana? udah siap nikah atau belum? Ups