Kadang ada perasaan tertinggal bahkan cemburu, ketika melihat postingan teman-teman di media sosial memamerkan foto seragam wisudanya lengkap bersama keluarga dan sanak saudara, sedangkan diri masih harus bergelut dengan skripsi dan penelitian yang tak kelar-kelar.
Disitu aku berbisik dalam hati, “aku kapan selesainya?”
Kadang ada perasaan tertinggal bahkan cemburu, ketika melihat satu persatu teman angkatan sudah punya pekerjaan dan gaji yang lumayan, tapi diri ini masih sibuk cari kerjaan, status pengangguran, dan malu jadi beban keluarga.
Kembali Berbisik dalam hati, “kapan ya, aku juga bisa mengangkat derajat keluarga?”
Kadang ada perasaan tertinggal bahkan cemburu, ketika melihat satu persatu teman mengakhiri masa lajangnya, tiap saat menerima undangan dan menghadiri pernikahan, tapi diri masih saja larut dalam kesendirian, berharap juga punya pasangan.
Berbisik dalam hati, “kapan ya aku bisa nyusul seperti mereka?”
Kadang ada perasaan tertinggal bahkan cemburu ketika melihat pencapaian teman-teman sudah melesat jauh ke depan, tapi diri sama sekali belum ada perubahan.
Berbisik dalam hati, “aku kapan?”
Kawan,
Tak perlu merasa tertinggal, saat ada yang wisuda duluan, dapat pekerjaan duluan, nikah duluan, udah begini dan begitu duluan.
Tiap orang punya waktunya masing-masing, selagi terus belajar, terus berproses dan terus memantaskan diri, tidak ada yang namanya tertinggal, semua sama-sama sedang berjuang.
Semua akan indah pada waktunya.
Semangat!